1. Klasifikasi Ikan Lemuru
Sesuai dengan ”Spesies Identification Sheet for Fishery Purpose” dalam Dwiponggo (1982), ikan lemuru dalam sistematiknya dimasukkan dalam:
Phylum : Chordata
Sub phylum : Vertebrata
Kelas : Pisces
Famili : Clupeidae
Ordo : Clupeiformes
Sub ordo : Clupeoidae
Genus : Sardinella
Sub genus : Sardinella
Species : Sardinella lemuru Bleeker, 1853
Sardinella longiceps Vallenciennes,1847
Sardinella neglecta Wongratama, 1983
Menurut hasil revisi yang dilakukan oleh Wongratama (1980) untuk Famili Clupeidae, ikan-ikan lemuru yang tertangkap di Selat Bali dan sekitarnya adalah Sardinella lemuru Bleeker 1853 dengan nama Inggrisnya Bali Sardinella (Whitehead, 1985), sedangkan yang tertangkap di India (Sardinella longiceps) adalah Oil Sardine. Kedua species ini sama-sama mempunyai jari-jari sirip perut, yang berbeda dengan semua species Clupeidae lainnya dari Samudra Hindia bagian timur dan Samudra Pasifik bagian barat (Pauly et al., 1996).
Ternyata ikan lemuru yang tertangkap di Selat Bali yang oleh beberapa peneliti disebut Sardinella longiceps berbeda dengan Sardinella longiceps yang tertangkap di India. Tetapi perbedaan-perbedaannya sedikit sekali, yaitu Sardinella lemuru mempunyai panjang kepala yang lebih pendek (26-29%) panjang baku, sedangkan Sardinella longiceps (29-30%). Jumlah gill raker Sardinella lemuru lebih sedikit dibandingkan dengan Sardinella longiceps (Whitehead, 1985; Pauly et al., 1996).
Salah satu jenis lemuru yang sangat terkenal di Selat Bali adalah Sardinella lemuru. Pada daerah ini orang memberi nama berlainan untuk ukuran lemuru yang berbeda: semenit untuk yang kecil berukuran 10-12,5 cm, ptotolan 13-14,5 cm, lemuru 15-17,5 cm dan lemuru kucing 17,9-19 cm (Nontji, 2002).
Sumber: CV. Pacific Harvest, 2007
Gambar 1. Ikan lemuru (Sardinella lemuru)
2 Morfologi Ikan Lemuru
Ikan lemuru merupakan ikan pelagis kecil yang berlemak. Tanda-tanda umum yang bisa dilihat pada lemuru tersebut adalah memiliki tubuh elongated dengan warna kuning keemasan pada linea lateralisnya. Badannya langsing dengan warna biru kehijau-hijauan pada bagian punggung dan keperak-perakan pada bagian bawahnya. Memiliki panjang kepala yang lebih pendek (26-29%) dari panjang baku. Makanan utamanya adalah plakton. Untuk itu, ikan ini dilengkapi dengan tapis insang (gill raker) untuk menapis atau menyaring plankton makanannya, yang berjumlah (51-153)+(77-188). Memiliki jari-jari lunak sirip punggung D 13-21 dan jari-jari lunak sirip anal A 12-23. Sardinella lemuru ini mempunyai jari-jari sirip perut yang berbeda dengan species Clupeidae lainnya dari Samudra Hindia bagian Timur dan Samudra Pasifik bagian barat. Sirip ekor bercagak, sirip-siripnya tembus cahaya dan moncongnya agak kehitaman (Dwiponggo, 1982).
3 Musim Ikan Lemuru
Lemuru dikenal sebagai ikan musiman di Selat Bali karena kehadirannya di sana hanya pada musim tertentu saja. Setiap tahun pada permulaan musim hujan yakni pada bulan September - Oktober lemuru mulai muncul di daerah ini dengan ukuran kecil. Lama kelamaan jumlahnya semakin banyak dan mencapai puncaknya pada bulan Desember - Januari dan ukurannya pun semakin besar. Ukuran lemuru kucing banyak ditemukan pada akhir musim lemuru sekitar Februari atau Maret. Setelah Maret ikan lemuru ini kemudian lenyap seakan-akan tanpa meninggalkan bekas dan baru akan muncul lagi pada musim berikutnya (Nontji, 2002).
Menurut Soerdjodinoto (1960), datangnya musim lemuru di Selat Bali umumnya bersamaan dengan musim hujan. Musim hujan di Selat Bali terjadi pada musim barat laut yaitu pada bulan Desember sampai Februari (Dwiponggo, 1982). Besarnya konsentrasi ikan ini di perairan sekitar Selat Bali mempunyai arti tersendiri bagi wilayah di sekitarnya terutama di pesisir Jawa Timur dan Bali khususnya Muncar, karena mempengaruhi usaha dan kegiatan ekonomi masyarakat setempat. Ratusan kapal dan perahu berbagai ukuran beroperasi di daerah ini. Juga puluhan perusahaan pengolahan yang mengusahakan pengasinan, pemindangan, penepungan dan pengalengan bermukim di sini.
4 Kandungan Nutrisi Ikan LemuruMenurut Soerdjodinoto (1960), datangnya musim lemuru di Selat Bali umumnya bersamaan dengan musim hujan. Musim hujan di Selat Bali terjadi pada musim barat laut yaitu pada bulan Desember sampai Februari (Dwiponggo, 1982). Besarnya konsentrasi ikan ini di perairan sekitar Selat Bali mempunyai arti tersendiri bagi wilayah di sekitarnya terutama di pesisir Jawa Timur dan Bali khususnya Muncar, karena mempengaruhi usaha dan kegiatan ekonomi masyarakat setempat. Ratusan kapal dan perahu berbagai ukuran beroperasi di daerah ini. Juga puluhan perusahaan pengolahan yang mengusahakan pengasinan, pemindangan, penepungan dan pengalengan bermukim di sini.
Komposisi kimia yang terdapat pada ikan lemuru yaitu nilai proteinnya tinggi, sedangkan lemaknya berkadar rendah. Menurut Hadiwiyoto (1993), komposisi kimia yang terdapat pada ikan lemuru dapat dilihat pada Tabel 1.
Sumber : Hadiwiyoto, 1993
Ikan-ikan lemuru biasanya diolah menjadi ikan kaleng, pindang, ikan asin dan tepung. Untuk tepung ikan digunakan juga limbah ikan lemuru seperti kepala, isi perut, ekor, ikan yang mutunya kurang baik (Kompiang, 1982). Minyak ikan lemuru adalah merupakan hasil olahan sampingan dari pembuatan tepung.
Kebanyakan ikan lemuru tertangkap dengan alat tangkap purse seine
BalasHapusTermiakasih, sangat bermanfaat. Coba nih di baca juga Cara Mendapatkan Modal Usaha Dari Modal Ventura
BalasHapus